Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Konawe Selatan Dukung PPK Ormawa Sanggar Tari Anak Desa sebagai Upaya Pelestarian Budaya Tolaki

Metro Kota987 Dilihat

BritaTop.Com, KONSEL – Konawe Selatan, 7 Oktober 2025 – Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK ORMAWA) Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) PGSD Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) kembali mendapat dukungan positif, kali ini datang dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Konawe Selatan.

Dalam wawancara yang diwakili oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Bapak Saiful Akbar Kalenggo, SH., MH, pihaknya menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif mahasiswa yang berupaya melestarikan budaya Tolaki melalui pembentukan Sanggar Tari Anak Desa. Menurutnya, langkah tersebut sangat relevan dengan visi pemerintah daerah dalam memperkuat pendidikan karakter berbasis kearifan lokal.

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan mahasiswa ini. Sanggar Tari Anak Desa bukan hanya wadah pembelajaran seni, tetapi juga media pendidikan karakter yang menanamkan nilai-nilai budaya sejak dini. Ini langkah yang sangat positif dan patut didukung,”_ ujar Saiful Akbar Kalenggo saat diwawancarai tim PPK ORMAWA.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pelestarian budaya Tolaki perlu terus dikembangkan melalui pendekatan edukatif yang menyentuh generasi muda secara langsung. Dengan begitu, anak-anak tidak hanya mengenal budaya dari sisi kesenian, tetapi juga memahami makna dan filosofi yang terkandung di dalamnya.

“Kami di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tentu siap mendukung program seperti ini. Ke depan, kami berharap mahasiswa dapat menjalin komunikasi lebih intens dengan dinas terkait agar program ini bisa terintegrasi dengan kegiatan pembinaan seni dan budaya di tingkat sekolah maupun desa,” tambahnya.

Dukungan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ini menambah semangat baru bagi mahasiswa PPK ORMAWA HMPS PGSD Unsultra. Mereka menilai kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah, dan masyarakat merupakan kunci utama dalam menjaga kelestarian budaya daerah.

Dengan adanya perhatian dan sinergi dari berbagai pihak, Sanggar Tari Anak Desa diharapkan mampu menjadi gerakan berkelanjutan yang tidak hanya memperkenalkan seni tari Tolaki, tetapi juga menumbuhkan rasa bangga terhadap identitas budaya daerah di kalangan generasi muda. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *