BritaTop.Com, KENDARI- Kesatuan Tour Travel Haji Umrah Republik Indonesia (Kesthuri) sukses menyelenggarakan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) ke-II, di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), bertajuk “Identifikasi, Solusi, dan Aksi Tantangan Industri Haji- Umrah”, bertempat di Claro Hotel Kendari, sejak 27- 29 September 2024.
Turut dihadiri, Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) bersama Wakil Ketua Umum (Waketum) Kesthuri dan pengurus DPD Kesthuri Se- Indonesia. Pemilihan Kendari sebagai tempat Mukernas bukan tanpa alasan. Pasalnya berdasarkan catatan yang dimilki Kesthuri, Bumi Anoa (sebutan untuk Sultra) khususnya Kendari merupakan daerah yang cukup produktif memberangkatkan masyarakatnya mengikuti ibadah umrah dan haji.
Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Keshturi , Azrul Azis Taba mengungkapkan, bahwa selama menjalankan Mukernas di Kendari, Sultra. Pihaknya sudah banyak menghasilkan program- program yang menjadi panduan bagi anggota- anggota Kesthuri, dimana sampai saat ini tercatat ada 156 penyelenggara umrah dan haji tersebar di Se Indonesia.
Ia mengatakan, pada pelaksanaan Mukernas Kesthuri di Kendari hadir 72 anggota atau setengah anggota. Sebutnya, hal tersebut terjadi manakala banyak anggota Kesthuri yang sudah berangkat ke Saudi Arabia, mengingat saat ini sudah masuk musim- musim pengurusan pemberangkatan umrah dan haji.
“Insya Allah dalam waktu dekat Kesthuri dan Tim Haji akan berangkat ke Saudi Arabia untuk melakukan persiapan- persiapan pemberangkatan haji 2025 mendatang. Kota berdoa, semoga mudah- mudahan penyelenggaraan ibadah umrah dan haji 2025 mengalami kesuksesan seperti 2024 kemarin“ ujarnya.
Ia menuturkan, dalam Rakernas tahun ini dihasilkan banyak kesepakatan- kesepakatan yang sama dengan tahun- tahun sebelumnya. Sambungnya terkait dengan penyelenggaraan umrah dan haji, tetapi perlu dirinya sampaikan tidak ada umrah dan haji yang tidak ada persoalan sehingga anggota Kesthuri selalu mengantisipasi setiap persoalan itu dan itulah yang terus ia tekankan.
Disamping itu lanjutnya, sebagai asosiasi penyelenggara umrah dan haji dirinya tidak pernah menginginkan ada anggota Kesthuri yang melakukan cedera janji kepada masyarakat. Oleh karena itu bebernya, agar mereka betul- betul memberikan pelayanan yang sesuai janji yang sudah diberikan.
“Itulah penekanan prinsip yang selalu kami sampaikan kepada anggota Kesthuri. Kalau ada masalah- masalah teknis, seperti melakukan kerjasama dengan pihak- pihak terkait misalnya dengan Imigrasi dan Kementerian Kesehatan yang mempunyai regulasi, asosiasi selalu berada disitu untuk membantu anggota apabila ada persoalan- persoalan,” ucapnya.
Apabila ada persoalan yang timbul di Saudi Arabia, asosiasi yang tergabung dalam Kesthuri ini selalu mengambil perhatian terhadap kedatangan dan kepulangan jamaah. Mudah- mudahan itu tidak akan pernah terjadi, dan semua anggota Kesthuri pada tahun- tahun yang lalu selalu memberangkatkan umrah sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Begitupun, penyelenggaraan ibadah haji.
“Saya berharap, tidak akan pernah dengar ada masyarakat yang dirugikan oleh anggota Kesthuri, dan Alhamdulillah sampai saat ini belum ada yang terdengar bahwa anggota Kesthuri yang merugikan masyarakat dan tidak melayani dengan baik. Penekanan- penekanan seperti itulah yang kami lakukan kepada mereka anggota Kesthuri untuk memantapkan kesiapan penyelenggaraan umrah dan haji pada tahun- tahum kedepan,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Kesthuri Sultra, H. Rahman Rahim mengatakan, bahwa tujuan pelaksanaan Mukernas ini bagaimana membangun Sinergitas dan interkoneksi antara sesama pelaku Travel perjalanan umrah dan haji di Indonesia, sehingga bisa terwujud pelayanan yang profesional dan kompeten.
“Alhamdulillah pelaksanaan Mukernas di Sultra dapat berjalan dengan aman, lancar dan sukses. Semoga kegiatan ini dapat memberikan kesan yang positif bagi seluruh peserta Mukernas ke- II ini,” pungkasnya. (red)