BritaTop.Com, KONSEL- Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), Desa Binaan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Halu Oleo (UHO) melaksanakan kegiatan Sosialisasi dan Penyuluhan dengan tema “Pendampingan KALASI (Kenali, Cegah dan Atasi) Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Orang Tua dan Balita di Desa Wawatu, Kecamatan Moramo Utara (Morut), Kabupaten Konawe Selatan (Konsel)”. Kegiatan ini berlangsung, di Balai Desa Wawatu, pada Sabtu (27/7/2024).
Kegiatan ini, dihadiri oleh sekitar 39 warga Desa Wawatu. Acara penyuluhan ini berlangsung meriah dari Pukul 09.00 Wita sampai 11.00 Wita. Penyuluhan ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada warga Desa Wawatu mengenai ISPA, termasuk penyebab dan upaya pencegahannya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat menambah pengetahuan warga Desa Wawatu tentang penyakit ISPA serta tindakan pencegahan yang dapat dilakukan. Tim dosen itu terdiri atas, Prof. Dr.H. Ruslan Majid, M.Kes. selaku Ketua Tim, Siti Rabbani Karimuna, S.K.M., M.PH., Putu Eka Meiyana, S.K.M.,M.PH. dan Zainab Hikmawati,S.K.M., M.PH.
Pembukaan acara diawali dengan sambutan dari Prof. Dr. H. Ruslan Majid, M.Kes selaku Ketua Tim PKM yang juga Dosen FKM UHO. Ia menyampaikan tujuan dan latar belakang dilaksanakannya kegiatan ini.
“Kami melihat dari data Puskesmas bahwa penyakit ISPA merupakan penyakit dengan prevalensi tertinggi di daerah ini. Hal ini membuat Desa Wawatu menjadi salah satu zona merah karena tingginya angka ISPA di sini, tentunya ini menjadi perhatian kita bersama agar kita dapat segera mengatasi masalah ini. Kita harus bekerja sama untuk menurunkan angka penyakit ISPA di desa ini agar tidak ada lagi warga yang terkena dampak buruknya,” ujar Prof. Dr. H. Ruslan Majid.
Dalam sambutan Perwakilan Camat Morut menyambut baik dan mendukung kegiatan pengabdian masyarakat ini.
“Kegiatan pengabdian masyarakat seperti ini sangat kami apresiasi dan dukung penuh. Permasalahan penyakit ISPA yang tinggi prevalensinya di wilayah kita ini memang perlu mendapat perhatian dan penanganan yang serius,” terangnya.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Wawatu, Yanti menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang terjalin antara pihak desa dan FKM UHO. Pihaknya juga mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan dukungan FKM UHO dalam membantu mengatasi masalah ISPA di Desa Wawatu.
“Kegiatan penyuluhan ini sangat kami apresiasi dan kami yakin akan memberikan dampak positif bagi peningkatan pemahaman masyarakat. Semoga dengan adanya kegiatan ini orang-orang bisa menambah pemahaman tentang penyakit ISPA,” Ujarnya.
Sambutan terakhir, Kepala Puskesmas Lalowaru berharap kegiatan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat terkait penyakit ISPA. Pihaknya dari Puskesmas Moramo Utara sangat menyadari tingginya prevalensi penyakit ISPA di daerah ini, salah satu penyebabnya karena Desa Wawatu ini merupakan jalan besar.
Dimana, banyak dilalui kendaraan-kendaraan besar yang berlalu lalang sehingga menimbulkan debu yang berterbangan.
“Oleh sebab itu, kami sangat mengapresiasi kegiatan penyuluhan ISPA hari ini. Kami berharap dapat meningkatkan pemahaman masyarakat terkait pencegahan dan penanganan ISPA. Kami juga akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Fakultas Kesehatan Masyarakat UHO, untuk mengatasi permasalahan ISPA di wilayah ini. Terima kasih,” terangnya.
Sebagai bentuk dukungan, ketua tim PKM menyerahkan media edukasi berupa booklet, poster, dan masker kepada Kepala Desa Wawatu dan Masyarakat. Acara dilanjutkan dengan pengisian pre-test untuk mengukur pengetahuan awal peserta penyuluhan. Selanjutnya, Putu Eka Meiyana, S.KM., M.PH selaku dosen FKM UHO menyampaikan materi edukasi mengenai “Penyakit ISPA pada Orang Tua dan Balita”.
Dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang berlangsung dengan antusias dari seluruh peserta. Kegiatan ditutup dengan pengisian post-test untuk mengevaluasi peningkatan pemahaman peserta setelah menerima materi edukasi. Kegiatan penyuluhan di Desa Wawatu menyasar kader-kader puskesmas yang diyakini memiliki cukup pengaruh di lingkungan tempat tinggalnya dan para ibu yang mempunyai balita agar mereka tau pencegahan dini untuk anak mereka.
Sebagai tambahan informasi, kegiatan ini dilakukan dengan melibatkan pihak puskesmas, kepala desa dan dihadiri lurah setempat atau yang mewakili. Dalam kegiatan itu, peserta diajak untuk menjadi agen penyuluhan ISPA, mereka juga diberi kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal seputar ISPA yang tidak dimengerti. (*)