BritaTop.Com, KENDARI- Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa ) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) menggelar launching Desa Wisata Sawapudo, Kecamatan Soropia, Konawe, Sabtu (28/9).
Launching desa wisata sawapudo diresmikan langsung oleh Rektor Universitas Sulawesi Tenggara Prof. Dr. Ir. H Andi Bahrun, M.Sc., Agric serta Kepala desa Sawapudo Arimin.
Turut hadir dosen pembimbing Wd Syafitri Salsabila, S.Si., M.Si, masyarakat dan beberapa mitra strategis seperti Genpi Sultra, Jelajah Sultra, Ibex, Explore Sultra serta Komunitas Trip Bersama Sultra serta pokdarwis dan mahasiswa.
Kegiatan ini didanai langsung oleh Kemendikbudristek RI dan Unsultra sebagai bagian dari program PPK Ormawa Dikti.Berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Tim PPK Ormawa Unsultra untuk mengembangkan desa wisata Sawapudo mulai dari sosialisasi, penyuluhan dan workshop.
Selanjutnya, pembentukan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) gapura pintu gerbang masuk dan penataan infrastruktur khsusunya jalan masuk obyek wisata minat khusus Sawapudo yaitu panjat tebing, kamping dan gua.
Disamping telah dilakukan MoU Unsultra dengan Pemerintah Desa Sawapudo dan para pihak serta didukung oleh Dinas Pariwisata Sultra. Tim PPK Ormawa pemerintah desa semakin bersemangat menjelang acara peresmian mendapat kunjungan dari pihak Dinas Pariwisata Prov Sultra, GENPI dan peserta workshop sebagai rangkaian kegiatan ‘ Tourism Goes To Campus’
Dalam sambutannya, Rektor Unsultra, Prof Andi Bahrun mengungkapkan rasa syukurnya karena Tim Ormawa Mapala Unsultra bersama pemerintah dan masyarakat Sawapudo telah menyelesaikan serangkaian kegiatan, sehingga Desa Wisata Sawapudo bisa diresmikan.
Ia mengucapkan terima kasih kepada Kemendikbudristek RI atas kepercayaannya yang telah memungkinkan program pengembangan desa wisata sawapudo terwujud.
“Terima kasih juga Kepala Desa dan masyarakat Sawapudo yang telah menerima dan memberikan dukungan atas terlaksananya kegiatan PPK Ormawa dengan baik, ” ujarnya.
“Demikian pula dukungan Dinas Pariwisata Sultra dan para pihak khususnya GENPI Sultra,” tambahnya.
Prof Andi Bahrun menuturkan Unsultra akan terus bersama pemerintah Desa Sawapudo untuk mengembangkan potensi wisata minat khusus yang ada termasuk mengajak para pihak seperti pemerintah, akademisi swasta dan media untuk berpartipasi.
Adanya MoU Unsultra dengan Pemerintah Desa dan Juga GENPI Sultra akan menjadi payung mendorong dan implementasi program kegiatan Tridharma PT di Desa Sawapudo seperti kegiatan penelitian, pengabdian masyarakat, KKN, bakti sosial seperti peningaktan kualitas SDM dan lingkungan.
“Kita berdoa dan berharap Desa Wisata Sawapudo terus berbenah dan dikembangkan berbasis kolaborasi sehingga menjadi desa wisata yang yang maju dan memberikan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat serta menjadi Desa Wisata terbaik di tanah air,” ungkapnya.
Kepala Desa Sawapudo, Sarimin, dalam sambutan pengantarnya menyampaikan terima kasih kepada Rektor Unsultra, Dinas Pariwisata Sultra dan Tim PPK Ormawa Mapala Unsultra atas dukungan, bimbingan dan kontribusinya sehingga Desa Sawapudo ditetapkan sebagai salah satu desa wisata.
”Beberapa kali saya melakukan studi tiru di beberapa daerah tetapi belum bisa mengembangkan potensi yang kami miliki, tetapi berkat program kegiatan Tim PPK Ormawa Mapala Unsultra hari ini Desa Wisata Sawapudo bisa resmikan,” ucapnya.
Arimin berharap agar Unsultra terus mendampingi Desa Sawapudo agar desa wisatanya benar-benar berkambang dan maju. Kegiatan Launching Desa Wisata Sawapudo dirangkaikan dengan pemotongan pita, Talk show dan juga fun climbing serta pengenalan Goa.
Pemater Talkshow pada Launching yaitu Sumarlin, SE atau kak linto dari Jelajah Sultra, Freiden ketua IBEX Indonesia (Indonesia Bigwall Expedition), dan juga Supriyadi, S.Ak., ME Korda Indonesia Creative City Network Sultra.
“Dengan selesainya launching desa wisata sawapudo, kita harapkan desa wisata sawapudo mulai berbenah fasilitas dan kesiapan SDM pengelola desa, ” ujar Ketua Jelajah Sultra Linto.
“Komunitas dan organisasi yg terlibat langsung dalam wisata minat khusus bisa membuka ruang untuk memberi pengtahuan dasar terkait pengelolaan wisata tebing, seperti kemampuan mengetahui fungsi alat dan cara penggunaannya, sampai para pengelola betul betul siap untuk mengelola sendiri tempat wisatanya, ” tambahnya.
Sementara itu, Korda ICCN Sultra Supriyadi, S.Ak., M.E menanggapi launching desa wisata, cukup memberikan warna baru desa sawapudo karena keterlibatan kampus sebagai akademisi salah satu stakeholder heksaheliks.
Nantinya, akan memberikan kontribusi masif bagi masyarakat pedesaan dalam mengembangkan desa berbasis wisata yg tujuannya untuk kesehjataeraan masyarakat desa sawapudo.
“Kolaborasi ini tetap terjaga dan terjalin dan harmonis bagi pihak kampus dan pihak desa serta keterlibatan steckholder lainnya seperti komunitas, pra pengusaha dan pebisnis, perbankn atau lembaga keuangan juga media serta agregator agar desa wisata sawapudo dapt berkembang dgn baik dan menjadi desa wisata yang unik mempunyai identitas,” tuturnya.
Sementara itu Ketua IBEX Indonesia, Freiden, yakin Desa Wisata Sawapudo, dengan potensi wisata minat khusus seperti panjat tebing, jika didukung oleh semua pihak dan dikelola secara terintegrasi dan terpadu dengan potensi wisata lainnya di Sultra.
“Serta pembinaan terhadap minat panjat tebing secara baik, Desa Wisata Sawapudo bisa berkembang dan maju serta terkenal tidak hanya dalam negri tetapi juga luar negeri, ” ungkapnya.
Dosen Pendamping, Wd Syafitri Salsabila, S.Si., M.Si mengucapkan syukur dengan dilaunchingnya Desa Sawapudo dengan sukses dari awal kegiatan Mei sampai September 2024.
“Alhamdulillah Tim PPK Orma Unsultra berdasarkan penilaian Tim Kemendikbudristek, dinyatakan lolos bersama tim lain dari 65 PTN dan PTS seluruha Indonesia sebagai peserta Abdidaya 2024 yang akan diselenggarakan di Bali pada tanggal 7-10 November 2024,” ujarnya.
Tim PPK Ormawa Mapala Unsultra sangat optimis bisa memenangkan semua kategori pada acara puncak Abdidaya. (red)