BritaTop.Com, KENDARI- Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama, Komunitas Tangan di Atas (TDA) dan Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) berikhtiar bermitra dengan OK OCE untuk mensinergikan potensi generasi muda sebagai pencipta lapangan kerja.
Gerakan sosial penciptaan lapangan kerja yang gelorakan oleh OK OCE melalui pendampingan wirausaha bagi generasi muda khususnya mahasiswa. Kegiatan OK OCE bersamaAPTISI, TDA dan Unsultra belum lama ini yang dikemas dalam bentuk Diskusi Nasional melalui Zoom Meeting dengan tema “Menumbuhkan Generasi Pencipta LapanganKerja Melalui Kewirausahaan di Kampus” pada Selasa, 4 Juni 2024.
Kegiatan ini ini merupakan Upaya OK OCE untuk terus melebarkan sayapnya dengan kolaborasi dengan komunitas dan jaringan mitra pendidikan. Bertindak sebagai host pada kegiatan ini adalah Unsultra.
Iim Rusyamsi, ST. MM selaku Ketua Umum OK OCE hadir menjadi Narasumber berterima kasih atas terselenggaranya kegiatan bersama TDA dan Mitra Pendidikan khususnyaAPTISI. Saat acara, Iim Rusyamsi memberikan pesan pentingnya tentang peran generasi muda untuk penciptaan lapangan kerja.
“Generasi muda di perguruan tinggi memiliki peran yang penting untuk menciptakan lapangan kerja. Berdasarkan data Kemendikbud dan BPS 2023, generasi muda di Indonesia masih menyumbang angka sebanyak 1 juta pengangguran Terdidik dengan persentase 6,6% lulusan D3 dan 6% lulusan S1,” ujar Iim.
Dalam acara Diskusi Nasional, turut dihadiri oleh pimpinanPerguruan Tinggi dari APTISI Sultra, 20 Pengurus TDA Sultra dan lebih dari 80 mahasiswa perguruan tinggi di Sultra. Iim menambahkan, dalam menurunkan angka pengangguran di Indonesia, OK OCE tidak bisa bergerak sendiri. Kini OK OCE tercatat telah bekerjasama dengan 54 perguruan tinggi dan 198 Komunitas Penggerak di seluruh Indonesia.
Abba Zubair Al-Awwam selaku Direktur Kerjasama Pendidikan OK OCE mengatakan, bahwa pihaknya (OK OCE) sangat terbuka untuk bekerjasama dengan seluruh stakeholder pendidikan dengan mengadakan kegiatan yang berpedoman pada Tri Dharma Perguruan Tinggi.
”Kegiatan yang dilakukan OK OCE juga berpacu pada Kurikulum 7 TOP (Tahapan OK OCE Prima) yang terdiri dariPendaftaran, Pelatihan, Pendampingan, Perizinan, Pemasaran, Pencatatan Keuangan hingga Permodalan,” ucapnya.
Saat acara turut hadir Ketua TDA Wilayah Sultra, Hikma Kumalasari, S.E., ia memberikan apresiasi dan terima kasih atas adanya kegiatan bersama APTISI dan OK OCE.
“Saya yakin akan lebih menambah semangat dan mendukung kerja-kerja TDA dalam meningkat semangat berbagi, berwirausaha di lingkungan kampus khusus program sekolah bisnis yang telah kami inisiasi bersama Unsultra yang semakin berkualitas dan berkelanjutan’” pintanya
Sementara itu, Prof. Dr. Ir. Andi Bahrun, M.Sc.Agric., selaku Ketua APTISI Sultra dan Rektor Unsultra sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas terselenggaranyakegiatan bersama OK OCE dan TDA Sultra.
Andi Bahrun menilai Kurikulum OK OCE sengat berkaitan dengan peran perguruan tinggi dan sangat mendukung Upaya peningkatan indeks kinerja utama (IKU) Perguruan Tinggi. Kurikulumyang dikembangkan OK OCE jika dintegrasikan dengan penyelenggaraan Pendidikan di lingkungan kampus dapat memfasilitasi dan mendukung mahasiswa untuk menjadi wirausaha handal.
“Kurikulum OK OCE sangatlah bisa dijadikan contoh dan memberikan inspirasi dalam melakukan inovasi dalam proses pembelajaran guna mempersiapkan generasi unggul,” ungkapnya.
Andi Bahrun, yang juga sebagai RektorUnsultra, menyampaikan pengalaman melaksanakan kegiatanbersama Komunitas TDA seperti seminar nasional, TDA Camp, workshop kewirausahaan dan sekolah bisnis. Adanya kegiatan ini dengan bermitra dan dukungan OK OCE, ia harap bisa menginspirasi seluruh perguruan tinggi untuk lebih bersemangat dan mengambil peran serta mengamalkannya kepada mahasiswa melalui berbagai kegiatan nantinya terutama setelah adanya kerjasama OK OCE, TDA denganPTS Wilayah Sultra.
Kerjasama antara OK OCE, TDA, dan PTS wilayah Sultra diharapkan dapat menghasilkan program-program relevan yang mencetak lebih banyak wirausaha muda di masa depan. Generasi muda khususnya lulusan Perguruan Tinggi diharapkan tidak hanya siap bersaing di pasar kerja, tetapi juga mampu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat luas demi terwujudkan generasi unggul, kesejahteraan masyarakat dan Indonesia Maju. (red)