BritaTop.Com, KONSEL- Pemberdayaan Masyarakat Melalui Sosialisasi Pemanfaatan Lahan Pekarangan, Sistem Pertanian Organik dan Pelatihan Pembuatan Produk Olahan Rumah Tangga, di Desa Lamomea, Kecamatan Konda, Konawe Selatan (Konsel) merupakan salah satu wilayah tempat pelaksanaan Program Pengabdian Masyarakat (PPM) yang terintegrasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Halu Oleo (UHO).
Terdiri atas Tim Pengabdian beranggotakan 5 Dosen UHO (DPL), yaitu Prof. Teguh Wijayanto, Prof. La Iru, Asniah, M.Si., La Ode Arfan Dedu, M.Si., dan Waode Nuraida, M.Si, serta melibatkan 15 mahasiswa KKN dari berbagai Jurusan di Fakultas Pertanian (FP) UHO.
Desa Lamomea, Konda merupakan salah satu daerah penyangga bagi kota Kendari, utamanya untuk produk pertanian dan peternakan. Beberapa komoditi utama yang dihasilkan antara lain sayur-sayuran dan tanaman pangan lainnya.
Beberapa dampak negatif dan permasalahan yang terdapat di Desa Lamomea antara lain: 1) masih tersedianya banyak lahan kosong/pekarangan yang belum termanfaatkan, 2) tingginya penggunaan pupuk dan pestisida kimia oleh petani, 3) terkadang banyak produk hasil pertanian yang melimpah dan kurang termanfatkan/kurang adanya diversifikasi.
Untuk membantu mengatasi permasalahan ini, Tim Pengabdian UHO beserta para mahasiswa KKN Tematik menawarkan program pemberdayaan Masyarakat (PPM) melalui berbagai kegiatan/sosialisasi selama bulan Juli sd Agustus 2024.
Beberapa program yang dilaksanakan pada PPM – Terintegrasi KKN tematik untuk pemberdayaan masyarakat, yaitu pembuatan demplot pemanfaatan pekarangan melalui budidaya sayuran dan tanaman obat (TOGA), pembuatan pupuk organik plus dan pestisida nabati, serta pelatihan pembuatan produk olahan rumah tangga, antara lain berupa pembuatan saos tomat dan keripik pepaya.
Program pembuatan demplot pemanfaatan pekarangan pada kebun dasawisma bertujuan untuk mengenalkan kepada masyarakat tentang pentingnya memanfaatkan lahan kosong pekarangan yang tersedia, memberi keterampilan budidaya tanaman sayuran dan tanaman TOGA.
Apabila lahan pekarangan yang ada dapat dioptimalkan pemanfaatannya dengan penanaman sayuran (misalnya tanaman bayam dan kangkong), ini akan mengurangi pengeluaran rumah tangga, sekaligus menambah nilai gizi masyarakat. Tanaman TOGA merupakan tanaman berkhasiat yang dapat ditanam pada lahan pekarangan dan dikelola oleh keluarga.
Jenis tanaman TOGA yang ditanam dapat dipakainya untuk keperluan bumbu masakan dan obat-obatan tradisional yang bisa dibuat sendiri. Adapun beberapa tanaman TOGA seperti jahe, temulawak, serei merah, kemangi, kunyit, kemangi, kunyit, kencur dan lain-lain.
Program pembuatan pupuk organik plus dan pestisida nabati. Pupuk dan pestisida nabati ini mudah dibuat dari pupuk kandang, atau limbah sisa pertanian atau limbah rumah tangga terutama bahan bahan organik yang berasal dari makhluk hidup, tumbuh-tumbuhan yang sudah tidak digunakan lagi, sayur-sayuran yang tidak layak dikonsumsi, bahkan sisa pencucian air beras, dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk organic plus dengan cara dicampur dengan gula, EM4 dan/atau bahan lain.
Penggunaan pupuk organik dan pestisida nabati ini mempunyai banyak keuntungan jika dibandingkan dengan pupuk anorganik (pupuk kimia) dan /atau pestisida kimia, seperti tidak menyebabkan tanah dan tanaman menjadi rusak walaupun sering digunakan, ramah lingkungan, mudah didapat dan harganya pun murah sedangkan penggunaan pupuk dan pestisida kimia dapat menyebabkan tanah menjadi rusak jika melebihi dosis yang telah ditetapkan, selain itu dan tanaman yang terlalu banyak menggunakan pupuk atau pestisida kimia dapat menyebabkan tanaman mengandung/tercemar banyak bahan kimia yang bila dikonsumsi secara terus menerus dapat merusak kesehatan.
Program pembuatan produk olahan rumah tangga sangat bermanfaat khususnya bagi ibu-ibu rumah tangga, selain pembuatannya relatif mudah dan murah, juga bermanfaat untuk diversifikasi pangan keluarga, pemanfaatan bahan berlebih/tidak termanfaatkan, serta bernilai ekonomi.
Produk olahan yang dibuat/diterapkan pada pengabdian ini adalah pembuatan saus tomat dan pembuatan keripik papaya. Pepaya dan tomat dikenal sebagai buah buahan/bahan pangan yang kaya manfaat, bergizi tinggi, dan terkadang ketersediaanya sangat melimpah, sehingga kadang terbuang tidak termanfaatkan.
Dengan diolah menjadi saus atau keripik, produk ini dapat membantu keluarga dalam hal diversifikasi pangan, pemanfaatan bahan yang tersedia, bahkan dapat dijual sehingga bernilai ekonomi bagi rumah tangga.
Pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan pelatihan di atas merupakan wujud transfer pengetahuan dan teknologi dari tim pengabdian dan mahasiswa KKN, dan telah memberikan tambahan pengetahuan, keterampilan dan disambut sangat baik dan antusias oleh khalayak sasaran, khususnya ibu ibu PKK / rumah tangga di Desa Lamomea, Konda. (red)