Implementasi Blue Economy di Desa Pasir Putih: Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Melalui Pengolahan Hasil Laut

HaluoleoNews.ID, KENDARI- Tim pelaksana Program Bina Masyarakat (PBM) yang dipimpin oleh Rita L. Bubun, S.Pi., M.Si; Murniati, S.Sos., M.Si; dan Muhammad Rizaldi Makmur, S.E., M.Si., CMA, bersama dengan Timang Jaya, Elsiyana Jamil, Rayon Widiono, Nukhra Haini, Erdiah Ramadani Djohansyah, dan Indah Ayu Astuti, berhasil melaksanakan program pemberdayaan berbasis masyarakat di Desa Pasir Putih, Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep) pada tanggal 1-7 Agustus 2024.

Program ini berfokus pada implementasi konsep blue economy melalui pemanfaatan hasil laut secara berkelanjutan. Diketahui, Desa Pasir Putih yang berada di bagian barat Kabupaten Konkep, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) merupakan salah satu wilayah pesisir yang kaya akan sumber daya perikanan.

Sebagai daerah yang berbatasan langsung dengan Laut Banda, mayoritas penduduknya berprofesi sebagai nelayan. Dari total populasi sekitar 540 jiwa, sekitar 15 persen merupakan nelayan yang menggunakan berbagai alat penangkapan tradisional seperti jaring, panah, dan pancing. Alat tangkap ini dipilih karena harganya yang terjangkau dan fleksibilitas dalam penggunaannya.

Namun, meskipun hasil tangkapan melimpah dengan berbagai spesies bernilai ekonomis seperti tuna, tongkol, cakalang, dan cumi-cumi, para nelayan menghadapi tantangan dalam pengolahan dan pemasaran hasil tangkapan mereka. Keterbatasan dalam pengolahan menyebabkan produk hasil laut cepat membusuk, sementara pemasaran yang tidak terukur dan tidak valid membuat harga jual ikan menjadi rendah di tingkat lokal.

Rita L. Bubun menyatakan bahwa permasalahan utama yang dihadapi adalah penurunan kualitas hasil tangkapan dan pemasaran yang tidak optimal. Solusi yang ditawarkan melalui PBM ini adalah implementasi konsep blue economy, di mana nelayan tidak hanya fokus pada penangkapan ikan, tetapi juga pada diversifikasi pengolahan produk dengan memanfaatkan sistem pemasaran digital, baik secara offline maupun online.

Metode pelaksanaan kegiatan meliputi sosialisasi kepada mitra dan pemerintah setempat, pelatihan diversifikasi pengolahan hasil laut, penerapan teknologi pengemasan, serta pendampingan dan evaluasi. Tim PBM juga memberikan peralatan dan bahan untuk mengolah hasil laut menjadi produk seperti kerupuk ikan, kerupuk cumi, dan petis ikan, serta memperkenalkan kemasan yang menarik dan sesuai standar pasar.

Sosialisasi program ini dihadiri oleh 15 peserta dan perwakilan Pemerintah Desa Pasir Putih, dengan pembukaan oleh TP PKK Kabupaten Konawe Kepulauan. Pelatihan diberikan oleh narasumber berpengalaman dalam pembuatan produk olahan laut. Selain itu, penerapan teknologi pengemasan yang dilengkapi dengan label halal dilakukan untuk menarik konsumen melalui penjualan yang dipromosikan secara digital di platform media sosial.

Dalam proses pendampingan dan monitoring, Tim PBM bekerja sama dengan TP PKK dan Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Komunikasi (Perindagkom) Kabupaten Konawe Kepulauan. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam memanfaatkan sumber daya perikanan secara berkelanjutan. Selain itu, program ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah daerah Konawe Kepulauan melalui Dinas Perindagkom, yang berkomitmen untuk menyediakan fasilitas pendukung seperti alat pengering kerupuk.

Kegiatan ini juga diakui sebagai bagian dari Rekognisi SKS bagi para mahasiswa yang terlibat, yakni Timang Jaya, Rayon Widiono, Nukhra Haini, Erdiah Ramadani Djohansyah, Indah Ayu Astuti, dan Elsiyana Jamil, yang memperoleh pengakuan akademis dalam berbagai mata kuliah terkait perikanan dan pemasaran.

Dikesempatan yang sama Rita L. Bubun, PBM ini berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui inovasi dan diversifikasi produk olahan hasil perikanan yang berbasis pada kearifan lokal dan prinsip-prinsip keberlanjutan. Dukungan pemerintah daerah dan sinergi dengan berbagai pihak diharapkan dapat menjaga keberlanjutan program ini ke depan, sehingga masyarakat Desa Pasir Putih dapat terus berinovasi dalam pengolahan hasil laut dan meningkatkan taraf hidup mereka secara signifikan, tutupnya. (rls)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *