BritaTop.Com, KONAWE- Kementerian Investasi (Kemenves)/ Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bersama Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) melakukan kunjungan di Politeknik Tridaya Virtu Morosi (PTVM). Rombongan tersebut diterima langsung oleh civitas akademika PTVM, diantaranya Direktur, Dr. Yuliadi Erdani, M.Sc, IPU dan Manager Eksternal, Prof. Dr. Drs. Hanna, M.Pd, pada Rabu (26/6/2024).
Diawal perbincangan, Direktur PTVM mengucapkan selamat datang kepada Kemenves/BKPM dan INDEF di PTVM. Selain itu, pimpinan PTVM itu juga menjelaskan sekilas pandang tentang PTVM yang berlokasi di area PT. Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI).
Saat ditemui awak media, mewakili pihak Kemenves/BKPM sekaligus Peneliti INDEF, Ahmad Heri Firdaus mengungkapkan, bahwa kunjungannya kali ini di PTVM dalam rangka pencarian informasi dan data untuk melakukan kajian Hilirisasi investasi strategis yang saat ini sedang disusun oleh BKPM. Jadi BKPM ini ingin menindaklanjuti Road Map yang telah disusun tahun sebelumnya sejak 2002 silam.
Dimana, Kemenves dan INDEF mempunyai Road Map Hilirisasi investasi strategis untuk komoditas- komoditas yang telah dipilih. Sambungnya, salah satunya di daerah ini pihaknya ingin melihat sejauh mana kesiapan teknis khususnya dari segi Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mendukung investasi Hilirisasi strategis.
“Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa VDNI yang berlokasi di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara ini ada pabrik pengolahan nikel. Tentunya ini membutuhkan SDM yang banyak dan ahli serta berkompeten dibidangnya masing- masing, nah Kita ingin melihat SDM setempat salah satunya dari PTVM ini untuk nantinya mensuport industri yang sedang berkembang disini,” ujarnya.

Sehingga Kemenves/BKPM dan INDEF ingin memperluas Industrialisasi. Sebutnya, tidak hanya terpusat di Pulau Jawa saja tetapi di daerah- daerah penghasil Sumber Daya Alam (SDA) salah satunya di Sulawesi Tenggara (Sultra) seperti itu.
Jadi lanjutnya, kedepan Indonesia tidak hanya mensuplai bahan baku atau bahan mentah saja tetapi ingin membangun Industrialisasi di setiap daerah yang mempunyai potensi seperti di Sultra. Misalnya di Kab. Konawe, Prov. Sultra memiliki nikel. Apalagi sekarang juga sudah ada pabrik pengolahannya tentu ini harus didukung oleh ketersediaan SDM yang ahli dan kompeten.
“Jadi kita ingin melihat seperti itu, bagaimana SDM- SDM itu didesain untuk bisa mensuport kebutuhan tenaga kerja di pabrik smelter. Dan apa yang sudah kami dapatkan informasi dan data tadi bahwa sejalan ya, artinya program- pogram studi yang didesain atau didirikan itu sesuai dengan kebutuhan industri nantinya,” ucapnya.
Harapannya nanti, tenaga- tenaga kerja lokal bsa menjadi pemain di daerah sendiri. Bukan lagi menjadi penonton, bahkan menjadi pelaku di daerah sendiri yang bis memberikan kontribusi yanh semakin besar buat perekonomian daerah setempat. Dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada pihak politeknik yang sudah menyambut mereka dengan sangat baik.

Sementara itu, menanggapi kunjungan Kemenves/BKPM dan INDEF, Direktur PTVM, Dr. Yuliadi Erdani sangat menyambut baik dan tentuny akan memberikan dampak yang positif bagi kemajuan dan perkembangan PTVM kedepan. Katanya, Kemenves/BKPM ingin menggali data dan informasi tentang peranan dan kontribusi politeknik di masyarakat.
“Kedatangan Kemenves ini tentunya akan memberikan dampak yang positif bagi kampus. Tadi mereka menanyakan berbagai data dan informasi tentang PTVM, baik seputar kurikulum, minat siswa masuk ke PTVM, dan siswanya dari mana saja, serta informasi lainnya,” pungkasnya.
Manager Eksternal PTVM, Prof Hanna mengapresiasi kunjungan pihak Kemenves/BKPM yang datang khusus di PTVM. Bebernya, dimana mereka ingin memahami tentang kesiapan politeknik dalam mendukung Hilirisasi dan menyiapkan SDM yang kompeten dan berkualitas di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Reporter : Erdin Yahya
Editor : Anshar